Selasa, 04 Oktober 2016

Wisata Kesenian di Magelang

Berbagai bentuk kesenian tradisional di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menjadi salah satu andalan pemerintah setempat dalam upaya mengembangkan pembangunan sektor kepariwisataan.

Memang ada banyak sekali kesenian – kesenian di magelang, Disparbud Pemkab Magelang mencatat sekitar 40 bentuk kesenian tradisional dengan 1.600 kelompok atau organisasi yang tersebar di berbagai desa di 21 kecamatan di Kabupaten Magelang.

Untuk itu, Pesona Magelang merangkumnya dan mendapat data kesenian yang populer di Magelang sebagai berikut :


JARAN KEPANG ( KUDA KEPANG )


JARAN KEPANG, jaran yaitu kuda, kepang adalah anyaman bambu dan di bentuk seperti kuda lalu diberi lukisan kuda itulah sebuah perlengkapan untuk kesenian Jatilan.Jaran kepang ini banyak berbagai macam motif lukisannya juga modelnya. Sehingga nampak indah dilihatnya. Biasanya dalam sebuah pementasan tarian Jathilan terdiri dari 6 sampai 10 jaran kepang ini. Pembuatan jaran kepang ini baik dan buruknya nilai seninya tergantung seniman yang membuatnya.Terkadang jaran kepang ini konon menurut kepercayaan sang empunya cara pembuatanya tidak asal-asalan namun memakai bahan-bahan pilihan juga waktu hari baik, bahkan terkadang dibarengi dengan ritual-ritual tertentu agar ketika Jaran kepang ini di mainkan kelihatan seperti hidup,beneran sehingga dapat menarik banyak penonton.

KESENIAN GATHOLOCO


Seni tari Gatholoco menurut team Ekspedizi Magz adalah tarian tradisional yang berasal dari lereng gunung sumbing.Para penari laki-laki berjumlah 8 orang tau lebih dan memakai baju hem putih bercelana panjang hitam komplit dengan aksesoris yang menempel di lengan, pinggang, juga memakai aksesoris layaknya dasi.Sehingga mirip dengan Kapten pilot sebuah pesawat.tidak ketinggalan sebuah kacamata hitam sehingga kelihatan gagah dan berwibawa.Tarian ini diiringi dengan Kendang dan Rebana juga di iringi lelagon atau Lagu-lagu syair Islami.Gerakan penari kadang di dominasi dengan gerakan pencaksilat.Konon bercerita tentang sebuah prajurit jaman belanda yang usai panen dengan merayakan tarian-tarian ini.Nah mengapa dinamakan Gatholoco pada jaman belanda waktu itu ada seorang batur atau pekerja dari pribumi untuk orang asing melihat tarian itu lucu dan di padhu-padhukan atau sambung-sambungkan sehingga lucu.Maka dinamai Gatholoco.

WAROK / WAROKAN


Seni tari Warok atau orang menyebut dengan Warokan sebetulnya berasal dari Ponorogo yang Identik dengan Reognya,Namun dengan perkebangan jaman banyak perpindahan penduduk juga saling adanya perkawinan silang antara magelang (Jawa Tengah ) dan Ponorogo (Jawa Timur) Maka di Magelang pun berkembang seni warok ini.Warok merupakan sosok orang yang mempunyai ilmu kanuragan yang sekti mandraguna.Dalam bahasa jawa di terjemahkan Duwe ngelmu kang linuwih,yaitu seorang laki-laki gagah bebadan gempal berkumis dan berberewok yang disegani bahkan ia mempunyai banyak murid.Konon warok ini tidak beristri tetapi mempunyai gemblakan yaitu suka pada laki-laki umiur 15th an.Dalam pentas Warok ini terdapat warok tua atau seorang guru yang sedang melatih murid-murid nya atau warok muda.Dan berkostum serba warna hitam yang di lambangkan ke angkeran.juga membawa sebuah tali besar melilit di pinggang yang di lambangkan sebagai pusaka kunggulannya berujud Dadhung.

KOBRO SISWA




Kobra Siswo adalah kesenian tradisional khas Magelang yang berlatar belakag penyebaran agama Islam.Kubro adalah Besar sedangkan Siswo adalah murid.Jadi Kubrosiswomengandung makna murid-murid Tuhan yang di implementasikan dalam pertujukan selalu menjujung kebesaran Tuhan juga Nabi Muhamad sebagai utusan Allah dalam agama Islam.Kobrosiswo cerita rakyat yang berbentuk tarian seperti murid-murid sedang bergerak jalan konon berasal dari murid-murid Pangeran Diponegoro yang berjuang melawan belanda yang bergerilya di perbukitan menoreh.Bukit Menoreh sendiri sekarang di abadikan sebagai nama desa di wilayah kecamatan Salaman Magelang.Para penari terdiri dari 12orang sampai 20 orang dan semua laki-laki.Diringi musik perkusi bende kadang juga seruling dang Bedug.Serta di iringi oleh penyanyi laki-laki 2 orang sampai 3 orang.Penyanyi indentik dengan kostum seragam Angkatan Laut lengkap dengan pangkat yang ada di lengan.Dan penyanyi ini berfungsi juga mengatur barisan para penari tersebut.tidak lupa dengan meniupkan peluit saat akan dimulai dan usai nyayian


TOPENG IRENG ( Dayakan)


Nama Topeng Ireng sendiri berasal dari kata Toto Lempeng Irama Kenceng Toto artinya menata, lempeng berarti lurus, irama berarti nada, dan kenceng berarti keras. Oleh karena itu, dalam pertunjukan Topeng Ireng para penarinya berbaris lurus dan diiringi musik berirama keras dan penuh semangat. Tarian ini sebagai wujud pertunjukan seni tradisional yang memadukan syiar agama Islam dan ilmu beladiri atau pencaksilat. Tak heran, Topeng Ireng selalu diiringi dengan musik yang rancak dan lagu dengan syair Islami.

Selain sebagai syiar agama Islam, pertunjukan Topeng Ireng juga menggambarkan tentang kehidupan masyarakat pedesaan yang tinggal di lereng Merapi Merbabu. Dari gerakannya yang tegas menggambarkan kekuatan fisik yang dimiliki oleh masyarakat desa saat bertarung maupun bersahabat dengan alam guna mempertahankan hidupnya.

Sebelum dikenal dengan nama Topeng Ireng, seni pertunjukan ini dikenal dengan nama kesenian Dayakan.Hal ini bukan tanpa alasan, nama Dayakan ini didasarkan pada kostum yang digunakan oleh para penari. Busanabagian bawah yang digunakan oleh para penari menyerupai pakaian adat suku Dayak. Sekitar tahun 1995, kata Dayakan dinilai mengandung unsur SARA, kemudian kesenian ini diubah menjadi kesenian Topeng Ireng. Namun, sejak tahun 2005 nama Dayakan dipopulerkan lagi sehingga menjadikan kesenian ini dikenal dengan dua nama, Topeng Ireng dan Dayakan.

WAYANG KULIT


Wayang adalah istilah jawa yang di maknai bayangan,hal ini disebabkan karena penontonnya bisa melihat dari belakang layar yang berujut bayangan.Dalang memainkan wayang kulit ini didepan kelir,yaitu layar yang terbuat dari layar putih,sementara di belakangnya disorotkan sebuah lampu minyak pada jaman dulu yang bernama Blencong,Namun pada jaman sekarang lampu ini bisa di gantikan dengan listrik.Wayang merupakan seni tradisi dan warisan adiluhung dari nenek moyang yang merupakan dasar budaya ketimuran.Cerita wayangh mengandung kearifan lokal,nilai-nilai dan ajaran kebijaksanaan dan budi pekerti yang revelan dan dapat di implementasikandalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.Dalam ceritera wayang selain sebagai tontonan namun juga sebagai tuntunan ,karena di dalamnya terkandung pesan moral dan filosofi yang memiliki korelasi dalam kehidupan nyata.

LEAK ALA MAGELANG


Jika mendengar kata LEAK pikiran kita akan tertuju pada Bali. Ya kesenian LEAK memang berasal dari bali, namun kini bukan hanya di Bali saja kita bisa menontonnya. Di Beberapa daerah di Magelang jug a sudah mengembangkan tarian asal Bali ini. Tidak tanggung – tanggung, meraka latihannya juga langsung ke Bali.

Bahkan kesenian Leak ini juga menjadi tontonan populer masyarakat Magelang dan sekitarnya. Perbedaanya, Leak di Magelang di padukan dengan kesenian khas Magelang sperti kuda lumping, topeng ireng dan warokan. Jadi Leak Magelang hanya jadi selingan atau penutupnya saja. Iringan musiknya juga di kombinasikan dengan musik khas Kesenian Magelang.






0 komentar:

Posting Komentar